Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Berbasis Artificial Intelligence
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s2pls.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/63359f00-6915-47da-937f-7fb3edf61db8.png)
Dr. Mustakim, S.Pd., M.Pd.
Dosen: S2 Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemberdayaan merupakan elemen penting untuk menciptakan desa atau kota yang maju dan berdaya saing. Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat memainkan peran strategis dalam mendorong keterlibatan masyarakat dengan menyediakan alat analitis yang mampu memetakan kebutuhan spesifik dan potensi suatu wilayah. Misalnya, AI dapat digunakan untuk memetakan wilayah dengan tingkat pengangguran tinggi, mengidentifikasi peluang bisnis lokal, atau mendeteksi kebutuhan infrastruktur yang mendesak. Dengan data yang akurat, program-program pembangunan dapat dirancang secara lebih terfokus dan efisien, menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.
Selain itu, AI dapat menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah dalam proses pengambilan keputusan. Aplikasi berbasis AI, seperti platform partisipasi digital, memungkinkan masyarakat untuk memberikan masukan, menyampaikan aspirasi, atau bahkan berkontribusi langsung dalam perencanaan pembangunan. Teknologi ini juga mempermudah akses masyarakat terhadap informasi terkait program-program pemberdayaan, pelatihan, atau dukungan finansial yang ditawarkan oleh pemerintah dan lembaga swasta. Dengan cara ini, keterlibatan masyarakat tidak hanya menjadi simbolik tetapi juga nyata, memberikan dampak langsung terhadap kualitas hidup mereka.
Dalam konteks pemberdayaan, AI dapat membantu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan berbasis teknologi. Platform pembelajaran berbasis AI dapat menyediakan kursus daring yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, seperti pelatihan keterampilan kerja, kewirausahaan, atau literasi digital. Teknologi ini juga mampu menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pendidikan berkualitas. Dengan demikian, AI tidak hanya mendukung pemberdayaan individu tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih kompeten dan adaptif terhadap perubahan.
AI juga berperan dalam mendorong keberlanjutan pembangunan dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dalam hal lingkungan, teknologi AI dapat digunakan untuk memantau kualitas udara, air, atau tanah secara real-time, sehingga langkah mitigasi dapat dilakukan lebih cepat. Di bidang ekonomi, AI membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk mengoptimalkan pemasaran produk melalui analisis data pelanggan atau perencanaan logistik yang lebih efisien. Sementara itu, di sektor sosial, AI dapat memfasilitasi kolaborasi antar komunitas untuk mengembangkan proyek berbasis kebutuhan lokal.
Dengan mengintegrasikan AI dalam proses pembangunan dan pemberdayaan, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat tetapi juga pelaku utama yang aktif terlibat. Teknologi ini menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi secara langsung terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, integrasi antara AI dan partisipasi masyarakat akan membangun ekosistem yang inklusif, berdaya saing, dan berorientasi masa depan, memastikan kesejahteraan dapat dirasakan oleh generasi sekarang dan yang akan datang.
Sumber: Modifikasi AI